Kamis, 25 Desember 2008

Konsep UCD...

Apa itu UCD…??

l UCD adalah tentang partisipasi dan pengalaman manusia dalam proses perancangan

l Pengguna – adalah orang yang akan menggunakan sistem. Dapat pengguna langsung yang biasa disebut pengguna akhir (end user) yang menggunakan sistem untuk menyelesaikan pekerjaannya, atau

Pengguna tidak langsung yang mengguakannya untuk penggunaan yang lain, seperti system administrators, installers dan demonstrators

l Perancangan berbasis pengguna (User Centered Design = UCD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan filosofi perancangan yang telah beberapa dekade ini menggunakan beberapa nama berbeda, seperti human factors engineering, ergonomics engineering, usability engineering, user engineering. UCD adalah filosofi perancangan yang menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses pengembangan sistem.

l Perkembangan filosofi : sebelum pd 2, manusia menyesuaikan diri dengan mesin, setelah pd 2, mesin menyesuaikan diri dng manusia

Konsep yang akan kita bicarakan adalah User-Centered design (UCD) dimana pengunjung situs kita tempatkan sebagai pusat perhatian. Kita akan belajar bagaimana membuat website yang baik dari kaca mata pengunjung—apa tujuan utama mereka datang, apa saja yang mereka lakukan, Informasi apa saja yang kiranya mereka butuhkan, dan seberapa tinggi pengalaman mereka terhadap Internet.

Pertama kali, Anda bisa menyusun konsep navigasi. Setiap informasi yang tertulis dalam website diatur oleh jalinan menu dan link. Membuat menu yang jelas. Mudah dimengerti, lengkap dengan deskripsi singkat akan memudahkan mereka menemukan informasi tanpa perlu membuang waktu dan biaya banyak. Akan jauh lebih baik apabila Anda menyediakan fasilitas “Search “ dimana mereka bisa menemukan informasi yang akurat secar asangat cepat dan hemat energi. Jika ia berlama-lama di dalam sebuah situs, kemungkinan besar mereka kan pergi kehalaman utama situs itu. Olah karenanya, buatlah gambar logo perusahaan diatas setiap halaman web yang di dalamnya tersimpan link yang dapat diklik yang dapat diklik sewaktu-waktu untuk mengembalikan orang itu ke halaman utama—index.html, default.html, atau file halaman depan lainnya. Namun tunggu dulu,apakah layout Anda akan membingungkan pengunjung atau sebaliknya. Ada baiknya jika Anda menggunakan lay out halaman web yang biasa dimanfaatkan para desainer web lainnya, seperti: menu yang ada di bagian kiri dan atas, content yang ada di bagian tengah, dan bagian bawah diisi oleh copyright, alamat e-mail, dan link-link seperlunya, Amatilah mengapa lay out Amazom.com dan Bn.com memiliki tingkat kemiripan yang tinggi. Pengunjung web akan lebih mudah menggunakan website dengan lay out yang “standar” dan sering dipakai dibanding lay out yang artistic namun ruwet.

Masalah berikutnya, tidak semua pengunjung memiliki tangkap setara. Di bawah ini terdapat dua contoh link dengan fungsi yang sama. Mana lebih dimengerti, link pertama bertuliskan “Anda butuh bantuan, klik teks ini” atau teks link kedua yang bertuliskan :Kontak Kami”. Keduanya , Jika diklik, akan menghasilkan efek yang sama—MS Outlook akan muncul membantu mereka menulis surat kepada pemilik e-mail. Namun, teks pertama mengandung kata-kata lebih lengkap dan deskriftif (“Kalau anda ingin menghubungi kami, klik teks ini dan Anda tinggal Menulis e-mail”). Sedangkan teks kedua menganggap bahwa pengunjung sudah pada tingkat expert sehingga tahu apa maksud link tersebut.

Yang tak kalah rentannya, pahami kecepatan akses yang dipakai oleh Konsumen anda. Jika mayoritas pengunjung situs masih menggunakan koneksi dial-up 33,6 Kbps, hendaknya gambar-gambar berukuran besar dihindari. Buatlah Layout yang lebih sederhana dengan tidak banyak melibatkan banyak tabel sebab semakin banyak tabel semakin lama pula halaman web itu diakses. Namun, kalau pengunjung Anda lebih banyak berada diluar negeri dengan koneksi supercepat,memakai Flash berukuran besar pun dirasa masih memungkinkan.

Bagaimana dengan layout sebuah website? Terima kasih pada kemajuan aplikasi lunak, me-layout website dengan tingkat kerumitan tinggi masih di mungkinkan

Apa yang bisa kita pelajari dari konsep User-Centered Design di atas? Pada intinya, Anda mendesain website sesuai kacamata pengunjung website. Oleh karena itu, data-data tentang siapa para pengunjung yang datang nanti amat penting dimiliki. Sebagai panduan buat Anda, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini untuk mendapatkan data siapa para pengunjung web ini

¨ Sejauh mana tingkat pengetahuan pengunjung Anda terhadap computer dan Internet? (Sebagai Ilustrasi, pengunjung situs tentang pemrograman mungkin memiliki tingkat pengetahuan lebih tinggi terhadap computer dan Internet dibanding pengunjung situs tentang anak-anak.

¨ Komputer apa yang biasa dipakai pengunjung untuk mengakses website Anda? (Sebagai ilustrasi , jika pengunjung Anda masih mengandalkan computer dengan resolusi 800 x 600, hindari pembuatan website denagn resolusi tinggi melebihi angka tersebut

¨ Apa bahasa yang mereka pakai?

¨ Dari mana mereka berasal?

¨ Halaman website apakah yang mereka sukai dari situs ini?

¨ Apa yang mereka cari?

¨ Berapa usia mereka? (Sebagai ilustrasi, pengunjung anak-anak membutuhkan banyak gambar dan ukuran teks lebih besar disbanding pengunjung orang dewasa).

Ada banyak lagi pertanyaan yang perlu Anda cari jawabannnya. Jawaban yang didapat akan menjadi modal bagaimana mendesain web yang tepat untuk kebutuhan dan minat mereka.

Sepuluh Kesalahan yang Patut Dihindari

dalam Desain Web

Di bawah ini tersaji sepuluh kesalahan yang mungkin terjadi saat Anda mendesain web, yaitu:

1. Tidak ada perencanaan sebelumnya. Sebelum lebih jauh mendesain web, pikirkanlah dahulu beberapa rencana awal, seperti apa tujuan website tersebut dan bagaimana struktur navigasi yang ada pada situs itu.

2. Tidak meletakkan informasi kontak pada tempat yang mudah ditemukan . Salah satu syarat agar pengunjung mau membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan adalah adanya rasa aman bertransaksi. Dan hal itu dibangun salah satunya dengan mencantumkan alamat,nomor telepon, fax, dan e-mail yang bisa dihubungi. Letakkan informasi tersebut pada halaman khusus seperti “Contact us” atau “About Us”.

3. Banyak terdapat broken link. Perhatikan link-link yang ada pada website. Jika terdapat link-link yang “mati’, pengunjung akan menilai bahwa website tersebut tidak dikelola secara serius.

4. Informasi yang jarang Di-Update. Salah satu konsep dari 4W adalah When di mana setiap saat isi informasi perlu diperbarui. Jangan lupa untuk memberi tanggal pada masing-masing informasi agar pengunjung mengenalinya sebagai berita terbaru.

5. Terlalu banyak gaya dan warna pada huruf (font). Terlalu berlebihan dalam menggunakan variasi huruf dan warna cenderung kurang konsisten. Pergunakan huruf yang tidak jauh berbeda dengan poles warna secukupnya tanpa perlu membingungkan pengunjung.

6. Terdapat Orphan Page. Ada kemungkinan pengunjung akan tersesat di dalam website kita. Untuk mengatasinya, selalu ciptakan link (baik dalam wujud logo atau menu) yang akan mengembalikan pengunjung ke halaman depan (homepage) situs ini.

7. Mematikan tombol Back. Adakalanya webmaster memetikan tombol ‘Back’ yang ada pada browser untuk mencegah pengunjung pergi dari situs tersebut. Hal ini sebaiknya dihindari sebab pengunjung haruslah bebas mencari informasi yang mereka mau.

8. membuka jendela baru. Tampak lebih baik jika setiap link yang diklik oleh pengunjung akan membuat browser menciptakan jendela baru berisi informasi yang mereka perlukan. Hal ini untuk menjamin agar ia tetap bisa menemukan alamat situs kita meskipun sudah menelusuri link-link yang ada lebih dalam lagi.

9. Waktu akses yang lambat. Bagi website profesionsl, waktu akses yang sangat lambat praktis mengurangi minat orang untuk pergi kesana. Pemilihan website dengan server dan jaringan yang canggih bisa mengatasi hal ini. Selain itu, pergunakan jatah bandwidth secara bijaksana.

10. Menggunakan teknologi tempo kini. Menggunakan aplikasi canggih untuk menambah daya pikat sah-sah saja. Namun, jika kehadirannya tidak mengandung nilai tambah yang berarti, applikasi seperti Flash, Sockwave dan lain-lain justru akan terkesan mengganggu Karena selain memperlambat akses website browser terkadang perlu menunggu waktu bermenit-menit untuk men-download plug-ins yang diperlukan agar aplikasi itu berjalan dengan baik. Yang paling penting dalam sebuah website adalah informasi, dan pengunjung dating kesitu untuk memperoleh informasi-informasi segar setiap saat.